Ether adalah nama saham dari Perusahaan Ethereum. Ether merupakan sebuah nama koin yang biasa disingkat sebagai ETH. ETH ini adalah simbol saham dari Ethereum yang diperjualbelikan di paltform blokchain.
Untuk memiliki saham Ether, kamu perlu akun pembelian dan penjualan kripto. Di Indonesia ada beberapa platform jual beli crypto yang bisa digunakn, khususnya untuk membeli saham ETH.
Namun, saya sarankan gunakan platform online indodax dan pintu saja. Itu sudah cukup.
Kedua platform perdagangan crypto di atas telah terbukti menjaga kepercayaan nasabah selama bertahun-tahun.
Seperti Indodax misalnya, persuhan itu berdiri sejak awal beredarnya bitcoin di Indonesia.
Kelahiran Ethereum
Akhir 2015, dunia crypto disempurnakan dengan adanya blokchain kedua yaitu Ethereum.
Ethereum atau koin Ether mulai bergabung di Indodax sejak Maret-15-2016.
Dan saat peluncurannya, satu koin Ether (1 ETH) senilai 150 ribu-200ribu, waktu itu.
Dan lihatlah saat ini!
Ether semakin hari semakin mahal. Terhitung hari ini, satu koin ETH senilai 25 juta. Bahkan di akhir tahun 2022, koin Ether menyentuh 60 juta.
Hanya butuh waktu 7 tahun kurang, crypto satu ini mecatat rekor yang patut diacungkan jempol.
Fungsi Ethereum di dunia blokchain
Ethereum merupakan platform blokchain yang dapat digunakan oleh perusahaan lain sebagai jembatan untuk masuk ke dunia pasar crypto.
Jadi platform blokchain Ethereum memungkinan semua pihak untuk menciptakan koin sendiri.
Bahkan kita sendiri, bisa membuat koin pribadi lalu diperjual belikan di komunitas.
Untuk hari ini sudah banyak sekali perusahaan yang mengadakan penggalangan dana investor melalui blokchain Ethereum.
Bisa dikata, perusahaan Ethereum memilki peranan penting dalam dunia crypto. Karena adanya Ethereum blokchain, maka bermunculanlah beberpa nama koin yang berbasis Etherium.
Ciri-ciri koin yang lahir melalui platform Ethereum
Sebagian besar koin crypto yang beredar di Indonesia adalah koin yang lahir melalui platform Ethereum.
Untuk memastikannya, jika ada koin yang bisa disimpan dalam dompet digital berbasis Ethereum, seperti Metamask, berarti koin itu, atau crypto tersebut ada di muka bumi ini melalui proses generate menggunakan blokchain Ethereum.
Sejauh ini, saya memang cukup mengandalkan Ethereum dalam segi investasi.
Karena apa?
Sebuah koin bisa terbentuk melalui platform Ethereum hanya jika perusahaan tersebut membeli sejumlah koin ETH untuk dikonversi menjadi koin baru.
Jadi setiap koin tidak akan tercipta jika perusahaan tidak menukar ETH menjadi koin pribadinya.
Contohnya, jika kita punya 100 ETH, dan kita hendak membuat crypto baru yang bisa diperdagangkan, maka kita bisa mengomversi 100 ETH itu menjadi 2 juta koin baru milik kita, misalnya.
Jadi koin baru itu tidak lahir dengan sendirinya, dia dikonversikan dengan koin lain atau koin induk alias koin ETH.
Di sinilah kita akan diuntungkan oleh perusahaan Ethereum.
Karena pembelian dan konversi itu menjadi permanen. Artinya semakin banyak perushaan yang bergabung di platform Ethereum, maka semakin banyak koin ETH yang diadopsi.
Dengan begitu, stok ETH di blokchain akan semakin berkurang, dan semakin mahal harganya.
Jadi, daripada kamu ikut membangun perusahaan blokchain yang lain, jauh lebih baik jika bergabung menjadi investor Ethereum.
Dengan kamu berinvestasi koin ETH, maka kamu tercatat sebagai investor Ethereum.
Menurut pribadi
Saya tidak dapat memastikan, tapi, saya yakin, bahwa koin ETH sangat kecil kemungkinannya untuk menyetuh kebangkrutan dalam waktu dekat dan semoga tidak pernah terjadi.
Dan ya, Ethereum sangat kecil kemungkinannya membuat Anda gigit jari alias bangkrut di kemudian hari.
Atau, jika kamu investasikan uang dalam bentuk koin ETH saat ini, kebangkrutanmu hanya bisa terjadi jika dunia crypto memang telah berakhir.
Tunggu apa lagi segeralah berinvestasi Ether dari sekarang, atau selagi harga koin ETH masih terjangkau.
Baca juga artikel: Waktu terbaik untuk berinvestasi di Ethereum.
Baiklah, cukup sekian artikel menganai apa itu Ethereum dan bagaimana fungsi dan perannya dalam dunia blokchain.
Posting Komentar
Posting Komentar